Review buku "I want to die but i want to eat Tteokpokki"
Diterbitkan oleh PT. Haru Media Sejahtera
236 halaman
"Mengapa anda melihat pembenaran sebagai suatu hal yang negatif? Sebenarnya, itu adalah salah satu dari mekanisme pertahanan ego yang dewasa. Karena mencari alasan atau penyebab dari luka yang di dapat atau keputusan yang dibuat oleh diri sendiri".
Kutipan di atas adalah salah satu pernyataan yang dilontarkan sorang psikiater dalam buku ini. I want to die but i want to eat Tteokpokki adalah sebuah buku self healing yang di tulis oleh Baek Se Hee yang sekaligus pemeran utama dalam buku ini. Baek Se Hee adalah salah seorang pasien yang mengidap distimia (depresi kepanjangan) yang mengharuskannya menjalani pengobatan di salah satu Rumah sakit yang ada di Seol, Korea Selatan.
Aku : Bagaimana caranya agar bisa mengubah pikiran bahwa saya ini standar dan biasa saja?
Buku ini menyandang predikat #1 Bestseller di Korea Selatan, tidak heran karena buku ini dikemas sebaik mungkin, sehingga pembaca dapat mengikuti alur yang ada di buku ini. Namun, karena buku ini adalah buku terjemahan sehingga masih ada kalimat-kalimat yang membuat pembaca kurang memahami maksud dari penulis itu sendiri. Selain itu, Penulis akan memperkenalkan kita (pembaca) berbagai macam istilah-istilah yang ada di dunia psikolog, atau bisa saja dari 12 minggu pertemuan tersebut, kita (pembaca) merasakan ada hal yang sama dengan yg dirasakan penulis, sehingga kita bisa merasa lebih tenang ketika kita membaca perspektif dari psikiaternya. Dan itu juga menjadi sebuah harapan bagi penulis, agar pembaca dari buku ini bisa menerima dan mencintai dirinya sendiri.
Pada bagian penutup buku ini, penulis menyampaikan kesimpulan apa yang telah di dapat selama 12 minggu pengobatannya dipsikiater, selain itu di akhir buku ini, penulis juga menambahkan kata-kata dari ahli Psikolog yang dimaksud adalah kata-kata dari psikiaternya sendiri, dan penulis juga menambahkan beberapa cerita mengenai efek positif dari depresi tersebut.
Sekedar informasi saja, diakhir pertemuan selama 12 minggu itu penulis memberikan informasi "bersambung di volume 2" yang artinya bahwa, pertemuan itu belum berakhir di 12 minggu saja.
Selamat Membaca.
Komentar
Posting Komentar