Postingan

Kehidupan Berkarir ala Riffa Sancati

Gambar
Riffa Sancati adalah salah satu penulis buku self improvement yang saya temukan disalah satu media TikTok, judul buku karya beliau yaitu " The Little Handbook For Big Career, Rahasia kecil untuk mewujudkan karier impian". Saat itu saya langsung mengecek Online shop yang saya miliki, dan ternyata benar saya menemukan buku ini dengan tingkat penjualan pada saat itu kurang lebih tiga ratus pembeli. Seperti biasa sebelum membeli buku, saya selalu membaca terlebih dahulu Summary  atau Review dari buku yang akan saya beli, alasannya untuk menyamakan persepsi saja. Kemudian, setelah saya membacanya dan merasa cocok dengan apa yang saya butuhkan saat ini, akhirnya saya pun membelinya dan selang seminggu bukunya pun tiba sesuai dengan alamat pengiriman yang saya cantumkan.  Seperti ini lah penampakan dari cover depan buku yang saya beli, simple tetapi memiliki makna yang sangat banyak. Setelah saya membuka buku tersebut dan pertama kali yang saya cari adalah daftar isi, ada 12  bagian

Review buku "I want to die but i want to eat Tteokpokki"

Gambar
Judul : I WANT TO DIE BUT I WANT TO EAT TTEOKPOKKI Penulis : Baek Se Hee Penerjemah : Hyacinta Louisa Diterbitkan oleh PT. Haru Media Sejahtera 236 halaman  " Mengapa anda melihat pembenaran sebagai suatu hal yang negatif? Sebenarnya, itu adalah salah satu dari mekanisme pertahanan ego yang dewasa. Karena mencari alasan atau penyebab dari luka yang di dapat atau keputusan yang dibuat oleh diri sendiri". Kutipan di atas adalah salah satu pernyataan yang dilontarkan sorang psikiater dalam buku ini. I want to die but i want to eat Tteokpokki  adalah sebuah buku self healing  yang di tulis oleh Baek Se Hee yang sekaligus pemeran utama dalam buku ini. Baek Se Hee adalah salah seorang pasien yang mengidap distimia (depresi kepanjangan) yang mengharuskannya menjalani pengobatan di salah satu Rumah sakit yang ada di Seol, Korea Selatan.  Aku : Bagaimana caranya agar bisa mengubah pikiran bahwa saya ini standar dan biasa saja? Psikiater : Memangnya hal itu merupakan maslaah yang harus

Apakah kita telah merdeka ?

 Hari ini, tepat tanggal 17 Agustus 2021, merupakan hari yang sangat bersejarah bagi warga negara indonesia. Dimana 76 tahun yang lalu, warga negara indonesia telah berhasil mengibarkan sang merah putih dan terbebas dari belenggu penjajahan. Namun, apakah saat ini kita benar-benar merdeka ? saya fikir kita belum benar-benar merdeka dari sisi pemikiran, persatuan, dan yang terpenting dari diri sendiri. Sedikit cerita, kemarin di salah satu platform sosial media, saya memberikan komentar pada salah satu postingan seseorang, dimana postingan tersebut menyampaikan informasi kurang lebih seperti ini " Presiden Afghanistan meninggalkan negaranya saat anggota taliban menyerang negaranya". Kemudian saya memberikan komentar seperti ini " Maka bersyukurlah kalian mempunyai pemimpin yang tidak kemana-mana meskipun kalian hujat ", ada sekitar enam ratus lebih yang memberikan like  pada komen saya, dan ada sekitar seratus lebih yang membalas komentar saya. Saya membaca satu pers

Online Dating dan Keresahan Penggunanya

Online dating menurut wikipedia adalah suatu sistem yang memungkinan seseorang untuk mencari dan memperkenalkan diri mereka kepada pribadi yang baru melalui internet. Biasanya bertujuan untuk menjalin Romantic relationship and sexual relationship . Kalian yang jomblo dan yang sudah ingin memiliki pasangan hidup atau setidaknya teman cerita meskipun ujung-ujungnya hanya friendzone ( tapi gak apa-apa namanya berusaha ya kan), kalian bisa mencoba beberapa aplikasi dating yang kalian bisa download di playstore. Aplikasi dating ini, sebenarnya sangat menguntungkan buat orang yang kesusahan menemukan pasangan hidup atau yang hanya ingin sekedar mencari orang baru dalam hidupnya. Kenapa harus melalui aplikasi ini? kan bisa mencari di dunia nyata atau disekitaran kita. Menurut aku yah, ada orang yang memang hidupnya sangat menutup diri dari lingkungan sekitar, tapi gak menutup kemungkinan menutup diri dari lingkungan dunia maya. Makanya, kehadiran aplikasi dating ini sangat membantu dia m

Antara tiktok dengan penggunanya, siapakah yang harus disalahkan ?

Kalian pasti sudah tau kan dengan " mas bowo " ? iya, artis tiktok yang sekarang naik angkot, eh maksud saya naik daun. Bowo ini adalah anak remaja yang berumur 13 tahun yang sudah bisa buat meet and greet dengan biaya 80k hanya untuk foto, hebat kan ? Kalau ingin di compare  dengan saya saat seumuran bowo, aku mah apa atuh Nah, sungguh hebat kan teknologi saat ini, anak yang berumur 13 tahun sudah bisa mencari uang sendiri dengan karya karya nya (Sayangnya, banyak yang gak setuju dengan hal ini). Tenang saja dek bowo, di sini aku gak akan membahas dirimu kok, aku cuman ingin membahas sedikit masalah aplikasi yang kau gunakan (tiktok) sehingga membuatmu seperti saat ini. Aplikasi ini sempat di blokir oleh menteri komunikasi setelah menerima kurang lebih 2000 aduan dari masyarakat. Saat tiktok di blokir saya sempat berfikir, yang salah sebenarnya aplikasinya atau penggunanya ? Saya mencoba memikirkan hal ini berkali kali setiap saya membaca pendapat warga netizen dengan s

Balada Gadget

Beberapa hari yang lalu, saya kehilangan gadget saya untuk yang kedua kalinya. Pertamakali saya kehilangan gadget, saya sungguh gelisah, meringkuk di ranjang, kesepian. Tetapi hari berlalu dengan cepat saya pun mulai sedikit terbiasa dengan keadaan tanpa gadget otomatis tanpa media sosial. Itu cuman berselang sebulan saya sudah mendapatkan gadget yang baru, dan hidup saya kembali normal. Kemudian, untuk yang kedua kalinya saya kehilangan gadget saya berselang setahun setelah kejadian awal, kehilangan gadget (untuk yang kedua kalinya) berarti akan hidup tanpa sosial media (chat (grup) line, chat (grup) whatsaap, instagram) dan ternyatu itu bukan hal yang buruk. Awalnya saya berfikir ketika saya sudah tidak memiliki gadget, mungkin hidup saya akan mengalami kesepian. Tetapi, dugaan saya salah, setelah kehilangan gadget dan hidup tanpa sosial media yang sangat menyita waktu istirahat itu, saya merasa baik-baik saja jika di tinjau dari kekhawatiran awal bahwa saya akan merasa kesepian. Nya

Media Daring

 Di zaman yang tergolong keren sekaligus gila ini, orang-orang sudah tidak asing lagi dengan Media Daring atau lebih dikenal dengan Media Online atau Sosial Media. Penggunanya pun tak mengenal usia, istilahnya dari yang muda hingga yang tua. Menurut penelitian yang dilakukan Menteri komunikasi dan informatika, yang di dukung oleh UNICEF, bahwa aktivitas online dari sampel anak dan remaja yang melibatkan 400 responden berusia 10 sampai 19 tahun di seluruh Indonesia dan mewakili wilayah perkotaan dan pedesaan, sebanyak 98 persen dari anak dan remaja mengaku tahu tentang internet dan 79,5 persen di antaranya adalah pengguna internet. Berdasarkan hasil survei tersebut, telah terbukti pengguna internet yang paling banyak adalah anak-anak dan remaja, sekaligus korban terbanyak dari media daring. Dua minggu yang lalu, kembali media daring memperlihatkan sebuah video cyberbullying , dimana pemeran utama dari video tersebut adalah anak-anak sekolahan yang berjumlah 3-5 orang. Entah dengan