Balada Gadget
Beberapa hari yang lalu, saya kehilangan gadget saya untuk yang kedua kalinya. Pertamakali saya kehilangan gadget, saya sungguh gelisah, meringkuk di ranjang, kesepian. Tetapi hari berlalu dengan cepat saya pun mulai sedikit terbiasa dengan keadaan tanpa gadget otomatis tanpa media sosial. Itu cuman berselang sebulan saya sudah mendapatkan gadget yang baru, dan hidup saya kembali normal. Kemudian, untuk yang kedua kalinya saya kehilangan gadget saya berselang setahun setelah kejadian awal, kehilangan gadget (untuk yang kedua kalinya) berarti akan hidup tanpa sosial media (chat (grup) line, chat (grup) whatsaap, instagram) dan ternyatu itu bukan hal yang buruk. Awalnya saya berfikir ketika saya sudah tidak memiliki gadget, mungkin hidup saya akan mengalami kesepian. Tetapi, dugaan saya salah, setelah kehilangan gadget dan hidup tanpa sosial media yang sangat menyita waktu istirahat itu, saya merasa baik-baik saja jika di tinjau dari kekhawatiran awal bahwa saya akan merasa kesepian. Nyatanya saya bisa membaca buku kesukaan saya sampai beberapa halaman atau hingga beberapa Chapter, saya bisa tidur dengan tenang tanpa ada bisikan-bisikan setan untuk membuka gadget dan memeriksa kehidupan orang lain. Tapi, ada satu hal yang membuat saya sedikit merasa ingin cepat-cepat membeli gadget adalah ketika saya duduk dan berkumpul dengan teman saya. Seharusnya, di saat seperti itu, saya tidak terlalu menginginkan sosial media sebagai teman bicara, tapi malah kebalikan. Saat-saat seperti itu, semua orang menatap gadgetnya masing-masing dan seketika mereka membicarakan hal yang sama-sama mereka mengerti dari dalam gadget tersebut, itu sangat membuat saya kebingungan harus berbuat apa di antara orang-orang yang sedang menunduk. Tiba-tiba saat teringat dengan Kutipan syair lagu "elegi" yang di populerkan oleh Figura Renata yang mengatakan bahwa "Di bumi yang tua ini kenyaatan jadi mimpi, di bumi yang renta ini bisu bertambah tuli.......... " lagu ini memang menceritakan tentang kehidupan milenia yang telah bersosial di media.
Ini baru beberapa hari saya tidak melihat kehidupan orang lain, saya tidak menyebarluaskan aktivitas saya, dan saya merasa baik-baik saja padahal saya tergolong pecandu berat. Bagaimana jika berbulan-bulan ? apakah saya sudah mati terkoyak-koyak ? ataukah saya sudah berada di kamar rehabillitas ?
Ini baru beberapa hari saya tidak melihat kehidupan orang lain, saya tidak menyebarluaskan aktivitas saya, dan saya merasa baik-baik saja padahal saya tergolong pecandu berat. Bagaimana jika berbulan-bulan ? apakah saya sudah mati terkoyak-koyak ? ataukah saya sudah berada di kamar rehabillitas ?
Komentar
Posting Komentar